Jam Terbang Operasional Haji 2018 Ditutup, 50 Jamaah Haji Masih Dirawat di RSAS

Jam Terbang Operasional Haji 2018 Ditutup, 50 Jamaah Haji Masih Dirawat di RSAS

Pada Rabu kemarin, pagi waktu Arab Saudi (WAS), seluruh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Bidang Kesehatan bertolak dari Madinah menuju Bandara Jeddah untuk pulang ke Tanah Air.

Berdasarkan data yang ada dari Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes), masih terdapat puluhan jamaah haji Indonesia yang terpaksa ditinggal karena masih dalam perawatan di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS).

“Dihitung ada 50 jamaah haji yang masih dirawat di RSAS Madinah dan Mekkah. Karena kami benar-benar ingin menjaga jamaah haji, maka dari itu kita mengirim tiga dokter dan tiga perawat untuk ditugaskan di Jeddah, Madinah, dan Mekkah guna untuk memantau perkembangan kesehatan jamaah haji ,” ucap Kepala Pusat Kesehatan Haji, Eka Jusuf Singka, Rabu (26/9/2018) malam.

Lebih lanjutnya ia mengatakan, mereka akan ditempatkan selama satu bulan paska operasional PPIH 2018. “Setelah periode tersebut, maka tanggung jawab jamaah akan diambil oleh KJRI di sana,” pungkasnya.

Eka Jusuf Singka pun menyampaikan bahwa apresiasi tinggi atas kerja keras seluruh PPIH Bidang Kesehatan. Hasil dari kerja keras tersebut di antaranya, turunnya angka kematian dari tahun sebelumnya. Kemudian diterimanya tiga penghargaan dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. “Terima kasih atas kerja keras saudara semuanya. Selamat kembali ke Indonesia untuk bertemu keluarga,” ucap Eka.

Kapuskes juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga PPIH bidang kesehatan yang sudah memberikan kesempatan kepada PPIH mengabdi untuk sebagai pelayan tamu Allah kurang lebih selama 76 hari.

Dikatakannya, sampai hari terakhir operasional penyelenggaraan kesehatan haji di Arab Saudi (hari ke-71), tanggal 25 September 2018 pukul 19.00 WAS, jumlah jamaah haji wafat di Arab Saudi sebanyak 386 orang. Rinciannya 364 jamaah reguler dan 22 jamaah haji khusus.

“Sebanyak 75 orang wafat di Daker Madinah, 266 orang di Daker Mekkah, 7 orang di Daker Bandara, 8 orang di Arafah, 24 orang di Mina, dan 6 orang di Muzdalifah,” sebut Eka.

Disebutkan, Respiratory Disease (36,79%) adalah kelompok penyakit terbanyak penyebab wafat. Dan jamaah asal Embarkasi Surabaya (SUB) paling banyak meninggal di Tanah Suci (17,62%).

“Tempat wafat terbanyak di RS Arab Saudi, yaitu sebanyak 245 orang (63,47%), di hotel/pondokan 112 orang (29,02%), di perjalanan 12 orang (3,11%), di masjid 10 orang (2,59%), dan di KKHI 3 orang (1%),” pungkasnya.

Comments

Popular posts from this blog

Melemahnya Nilai Tukar Rupiah, 83,8% Khawatir Akan Perekonomian Indonesia Memburuk

Kuatkan Rasa Nasionalisme, Kementerian Agama Menggelar Perkemahan Pramuka Santri Nusantara

The Fed Mengangkat Suku Bunga, Dolar AS Semakin Melejit dan Perkasa