Melemahnya Nilai Tukar Rupiah, 83,8% Khawatir Akan Perekonomian Indonesia Memburuk

Melemahnya Nilai Tukar Rupiah, 83,8% Khawatir Akan Perekonomian Indonesia Memburuk

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA telah merilis hasil survei dukungan terhadap kedua pasangan capres-cawapres setelah isu naiknya kurs dolar yang terjadi beberapa waktu lalu.

Peneliti LSI, Ardian Sopa menjelaskan dari hasil survei pemilih Pemilu 2019 yang mengetahui bahwa adanya penurunan nilai tukar rupoah sebesar 54,2% yang tidak mengetahui sebesar 36,9%, sementara itu yang tidak menjawab sebesar 8,9%.

Sementara pemilih yang mengkhawatirkan kondisi perekonomian memburuk jika nilai tukar rupiah melemah sebsar 83,8%, sedangkan yang tidak mengkhawatirkan sebesar 11,6% dan yang tidak menjawab sebesar 4,6%.

“Dilihat dari hasil tersebut, isu naiknya kurs dolar cukup populer dan mayoritas masyarakat tidak menyukainya,” ucap Ardian di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (27/9/2018).

Selain itu, pemilih yang tidak mendukung Jokowi menjadi Presiden yang juga lebih besar, yaitu sebanyak 20,9%. Sedangkan yang lebih banyak mendukung sebesar 14%. Sementara itu, pemilih yang merasa sama saja sebesar 50% dan yang tidak menjawab sebesar 15%.

“Memang, isu naiknya kurs dolar ini lebih banyak pemilih yang merasa Menteri Keuangan Sri Mulyani yang bertanggung jawab. Namun, ini juga memberikan sentimen negatif karena efek tidak mendukung yang lebih besar,” pungkasnya.

Survei tersebut dilakukan pada periode 14-22 September 2018 melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Survei tersebut menggunakan teknik multistage random sampling kepada 1.200 responden dengan margin of error sebesar 2,9%.

Comments

Popular posts from this blog

Kuatkan Rasa Nasionalisme, Kementerian Agama Menggelar Perkemahan Pramuka Santri Nusantara

The Fed Mengangkat Suku Bunga, Dolar AS Semakin Melejit dan Perkasa